REVIEW NOVEL : RANTAU 1 MUARA



IDENTITAS NOVEL

Judul novel Rantau 1 Muara
Penulis : A. Fuadi
Penerbit : PT Gramedia Pusaka Utama
Tahun terbit : 2013
Jumlah halaman : ix+405
Nomor ISBN : 978-979-22-9473-6
Harga : Rp 98.000


Rantau 1 Muara merupakan novel ketiga dari trilogi Negeri 5 Menara yang ditulis Ahmad Fuadi., novelis asal Minang yang pernah tinggal di Washington DC, London, Quebec, dan Singapura. Rantau 1 Muara adalah kisah pencarian tempat berkarya, pencarian belahan jiwa, dan pencarian di mana hidup akan bermuara. – cover belakang novel.

Berpetualanglah sejauh mata memandang.

Mengayuhlah sejauh lautan terbentang.

Bergurulah sejauh alam terkembang.


IKHTISAR

Alif, mahasiswa Hubungan Internasional UNPAD yang lulus di saat krisis moneter. Sulit sekali mencari pekerjaan meskipun dia memiliki track record yang baik dalam akademik, seperti mengikuti program pertukaran pelajar asing. Lamaran pekerjaan yang sudah disebarkan ke sana kemari. Hasil wawancara pun tak mau menampakkan batang hidungya. Nihil. Bagaimana dia bisa menggapai impiannya?. Sedangkan Randai, teman sejak kecil sekaligus saingannya itu sudah bekerja di perusahaan industri penerbangan. Alif dan Randai memiliki impian yang sama dulu, yaitu belajar membuat pesawat sampai ke Jerman, tempat Habibie bersekolah.

Penolakan yang bertubi-tubi membulatkan tekad Alif untuk merantau ke Ibu Kota. Tetapi, hal yang tak terduga terjadi. Alif menerima surat dari Majalah Derap. Dia membaca surat itu di dalam kamar kosnya di Bandung. Bahagia bukan kepalang, dia lulus tes dan dapat bergabung dengan tim redaksi Derap. Alif menjadi seorang wartawan. Di majalah Derap, Alif bertemu dengan Dinara. Gadis Ibu Kota yang ceria, percaya diri, lulusan Komunikasi UI. Alif sangat tertarik pada Dinara. Hubungan mereka semakin dekat dengan seiringnya waktu. Alif dan Dinara terkadang mendapatkan tugas liputan bersama.

Suatu hari Alif menerima telepon dari Randai. Randai telah menjadi pegawai tetap dan gajinya naik. Dia juga berencana untuk melanjutkan pendidikannya ke Jerman. Jiwa kompetitif Alif terbit. Alif memiliki impian untuk mendapatkan Fullbright Scholarship ke Amerika. Begitu selesai berbicara dengan Randai, Alif segera mengurus beasiswa Fullbright. Alif mengisi formulir beasiswa. Hanya tiga halaman saja. Tiga halaman inilah penentu untuk wawancara. Sambil menunggu jawaban seleksi beasiswa, Alif belajar TOEFL dan GRE. Alif mendapatkan surat dari pihak beasiswa dan dia diundang untuk wawancara tahap akhir seleksi beasiswa. Dua minggu setelah wawancara, Alif dinyatakan lulus. Alif meminta izin dan doa pada Amak untuk merantau dua tahun tanpa pulang.

Alif akan menuntut ilmu di George Washington University. Alif bertemu dengan orang Indonesia, Mas Garuda. Alif kebingungan mencari apartemen dan meminta bantuan pada Mas Garuda. Mas Garuda memberitahukan bahwa ada apartemen kosong, tetapi bulan depan. Untuk itu, Mas Garuda menawarkan Alif untuk tinggal bersamanya dulu. Mas Garuda menjadi sosok kakak yang baik bagi Alif. Rencana libur semester pertama, Alif akan meminang Dinara. Sudah meminta izin pada Amak dan juga orang tua Dinara.

Dinara tinggal bersama Alif di Amerika. Dua tahun telah berlalu, Alif wisuda. Alif dan Dinara bekerja di American Broadcasting Network yang berpusat di DC. Kehidupan Alif dan Dinara sangat bahagia. Tiba-tiba Dinara mengajak Alif untuk pulang ke Indonesia. Tetapi, pulang bukan pilihan yang ada dalam pikirannya. Kebebasan, uang, dan pekerjaan yang baik sudah dia dapatkan di sini. Dinara berkata, “Apa yang akan kita nikmati ini hanya untuk diri sendiri. Saatnya untuk lebih bermanfaat”. Lima tahun lamanya Alif dan Dinara di Amerika. Saatnya pulang. Muara manusia adalah menjadi hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Hidup adalah pengabdian dan kebermanfaatan.


ALASAN BACA

Aku suka sekali dengan novel karya Ahmad Fuadi. Awalnya aku nonton film Negeri 5 Menara tahun 2012 di bioskop. Penasaran dengan kelanjutannya aku baca novel kedua, Ranah 3 Warna. Tetapi, buku tersebut dipinjam oleh teman lama dan tidak dikembalikan. Sedih. Sekarang aku baca novel ketiga, Rantau 1 Muara. Genrenya tentang pendidikan ya, kita bisa merasakan bagaimana perjuangan Alif dari anak pesantren di Pondok Madani hingga mendapatkan beasiswa di mana-mana untuk pendidikannya. Kerja kerasnya Alif memang sungguh luar biasa.

 

PENDAPAT

Jalan ceritanya bagus, genre pendidikan. Aku bisa mendapatkan hal yang memang relate sekali, seperti bila kita berencana tetapi Tuhan yang berkehendak. Awal dari cerita, Alif ingin sekali kuliah di ITB. Tetapi, tidak lulus tes. Dia kuliah di Hubungan Internasional UNPAD. Setelah lulus, Alif berkecimpung di dunia jurnalis, mendapatkan beasiswa, dan sukses. Manusia memang bisa berencana, tetapi Tuhan tahu mana yang terbaik. Hal tersebut sedang aku alami sekarang. Aku percaya semua orang punya waktu indahnya masing-masing. Asalkan be-ru-sa-ha.

Novel ini memiliki teknik penulisan yang mudah dimengerti, meskipun terdapat kata-kata yang belum aku ketahui. Aku harus bolak-balik pergi ke KBBI. Oleh karena itu, aku membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Tidak masalah sih ya, kita mendapatkan kosakata baru bahasa Indonesia.

Ada beberapa kalimat yang disampaikan secara tersirat oleh penulis. Ini mengingatkaku pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Kalimat tersirat dan tersurat.

“Aroma sambal terasi, jambal goreng kering, dan sayur asem sayup-sayup menyusup ke newsroom dan mengalir ke saraf hidungku. Air liurku mencair dan perutku pun tidak ketinggalan bergendang” (halaman 97).

Dari kalimat tersirat tersebut artinya Alif dalam keadaan lapar, bukan?.

Ada juga majas personifikasi,

“Ujung-ujung dahan pohon yang basah, berayun-ayun seperti tangan hitam menggapai-gapai ke arahku” (halaman 91).

Ada hal yang benar-benar membuatku terkejut dan sedih mengenai Mas Garuda, tapi aku tidak bisa menguakkan bagian itu. Sedih banget deh.....


KUTIPAN FAVORIT

“Niat kau ini cari duit, atau cari kepuasaan kerja?” (halaman 108)

“Apa yang kau cari. Uang akan habis tandas dibelanjakan. Tapi yang kita sukai akan terus tinggal di sini” (halaman 109)

“Find what you want to do and do it. Temukan apa yang ingin kamu lakukan dan lakukan itu. Dan yang lebih penting lagi katanya, love what you are doing. Cintai apa yang kamu lakukan” (halaman 111)

“Perempuan hatinya seperti kaca, jika pecah berderai tidak bisa kembali utuh sempurna. Hargai hati dan perasaannya. Jangan main-main, kalau suka bilang, kalau tidak jangan. Jangan permainkan perasaannya kalau masih ragu-ragu” (halaman 240)

“Kita tidak bisa memilih untuk dilahirkan oleh ibu yang mana. Kita juga tidak akan pernah bisa memilih mendapatkan anak yang seperti apa. Tapi, kita masih mungkin memilih pasangan kita. Walau jodoh di tangan Tuhan, tapi kita diberi kesempatan untuk berupaya keras mendapatkan pasangan terbaik” (halaman 267)


KESIMPULAN

Novel ini cocok untuk kamu yang menyukai genre pendidikan. Galau mengenai sekolah, kuliah, dan kerja. Bisa membuat kamu termotivasi juga, seperti Alif untuk mengejar impiannya. Buku ini direkomendasikan untuk usia remaja. Penilainku terhadap novel ini 4.5/5. Harga Rp 98.000. Aku beli di grobmart sedang diskon 25-30%!. Aku akhir-akhir ini lebih suka beli buku online soalnya lagi pandemik.

 

 


Comments

Popular Posts